SEBUAH NAMA SEBUAH CERITA
Oleh Irwan Yudi
Bagian 1
Kehidupan di Desa Jakenan
Sebuah cerita dari sebuah
nama yang berasal dari suatu desa yang tak begitu terkenal di Kota Pati. Desa
Jakenan adalah salah satu desa yang ada di kota Pati yang sedang berkembang
untuk menjadi desa yang maju. Kemajuan suatu desa dipengaruhi oleh berbagai
faktor seperti SDA,SDM dan perkembangan infrastruktur yang ada di desa. Untuk
itu perlu juga yang namanya Pendidikan untuk memajukan cara berfikir setiap
orang didesa tersebut. Tetapi dalam kisah ini yang diceritakan bukanlah desanya
tapi adalah salah seorang penduduk didesa tersebut.
Nama saya Indah saya bukan
berasal dari Desa jakenan, melainkan tetangga desanya. Ini bukan kisahku, tapi
tentang kisah seseorang yang kukenal. Seseorang tersebut mempunyai sebuah nama,
dan setiap nama yang mewakili seseorang, memiliki kisah cerita tersendiri.
Namanya adalah Ridwan, dia anak sepasang suami istri petani yang hidup didesa tersebut.
Ridwan adalah seorang anak yang sederhana, polos dan penuh semangat. Waktu itu
Ridwan masih berumur 11 tahun yang pada saat itu ia masih duduk di kelas 4
Sekolah Dasar.
Ridwan bersekolah di SD N 02
Jakenan. Sekolahnya tak jauh dengan rumahnya, hanya 200 meter dari rumahnya.
Dikelas ia menjadi ketua kelas. Ia dipercaya oleh wali kelasnya untuk memipin
do’a sa’at memulai dan mengakhiri pelajaran. Hari itu hari senin, dipagi hari
setelah sarapan dan sudah memakai seragam sekolah, ia pun berangkat sekolah. Ia
berangkat sekolah dengan memakai sepeda kecil yang dibelikan oleh Bapaknya
sebagai hadiah karena ia berhasil dapat peringkat 1 dikelasnya saat kenaikan
kelas ke kelas 4 Sd.
“ Pak bu pamit, aku mau
berangkat sekolah “, kata Ridwan
“Iya le hati-hati dijalan
ya, jangan lupa uang sakune sudah dibawa?”, kata Ibu Ridwan.
“Sudah bu…..,’,sahut Ridwan.
Ia pun berangkat sekolah
dengan riang dan bahagia, karena ia yakin bahwa hari ini ia sudah mempelajari
semua pelajaran yang akan diajarkan pada hari ini, maklum ia orangnya rajin
untuik masalah pelajaran disekolah.
Ketika sampai disekolah ia
pun bertemu dengan teman sekelasnya yang bernama Nurkhamid yang biasa dipanggil
Khamid.
“ Mid sudah mengerjakan PR
matematikane belum ?’, kata Ridwan
“Sudah wan, gampang kok
“,jawab Khamid.
“ Coba lihat pekerjaanmu Mid “ kata Irwan sambil
mendekati Khamid.
“ Mid ada yang salah ni
no.7, iya ni coba kamu cek saja mid.”, sahut Ridwan.
“Eh bener kok ,coba lihat
pekerjaanmu ….’,sambil melihat
pekerjaan Ridwan.
“Wah ini lhooo….,kamu salah
ni, belum mbok kalikan …’, kata Khamid.
Sambil menghitung ulang,
“Owalah ….,iya ei, salah
ni,haduh aku kurang teliti Mid. Makasih ya Mid.”, kata Ridwan
“Ok lah sama-sama wan, kita
saling koreksi ajalah biar dapat nilai bagus”, kata Khamid.
“ Baguslah ,aku sepakat Mid’, kata Ridwan sambil
memasukkan buku tulisnya kedalam tas.
Maklum saja Nurkhamid adalah
rival terberat Ridwan ketika itu dalam hal memperebutkan peringkat 1 dikelas.
Setiap Caturwulan pasti ada saja yang memperoleh peringkat 1 diantara mereka
bak piala bergilir.
Tet…..tet….tettttt….,
Bel pun berbunyi tepat jam 7
pagi, sa’atnya Ridwan beraksi sebagai ketua kelas didepan kelasnya sebelum
masuk ruangan kelas.
“ Semuanya siap
grakk……..,Maju jalan……”,teriak Ridwan dengan tegasnya.
Semua muridpun masuk keruang
kelas dan beriap untuk memulai pelajaran.
Ditengah – tengah asyiknya
belajar , Bu Yani yaitu guru kelas di kelas 4 bercerita tentang kelanjutan SD N
02 Jakenan.
“ Anak – anak ada berita
yang harus kalian semua ketahui. Besok kalau kalian naik ke kelas 5, kalian
semua akan dipindah ke SD N 1 Jakenan. Sehingga kalian bisa punya teman yang
banyak.”, kata Bu Yani.
“ Bu kok bisa begitu
??????”, sahut anak-anak karena penasaran.
“Di sekolah ini muridnya hanya sedikit, dan
bila hal ini terjadi maka tidak akan ada kemajuan pendidikan di desa kita ini”,
kata Bu Yani.
“Tapi kan ndak bisa begitu
bu, Disekolah yang baru kan mahal bu???”, sahut Ridwan agak kesal.
“ Ya ini semua sudah diatur
pemerintah, kita sebagai guru ya hanya bisa menerimanya saja. Semua ini pun
sudah dipertimbangkan oleh Petinggi Desa demi kemajuan desa kita “, kata Bu
Yani menjelaskan murid-muridnya.
Bel pun berbunyiiiii,
Tetttt….tetttt….tetttttt
Semua muridpun bersiap-siap
untuk pulang kerumah. Seperti biasa Ridwan dan teman sekelasnyapun pulang
bersama-sana kerumahnya. Sesampainya dirumah Ridwan pun langsung menonton tv.
Biasanya film yang disukainya adalah film kartun, padahal Bapaknya melarangnya
untuk menonton film kartun, tapi dia tak kehilangan akal untuk menonton film.
“Mak….,ada lauk apa ni?,
kata Ridwan sambil mencari makanan untuk makan siangnya.
“Di rak sudah ada makanan,
tu ada sayur bening dan ikan pindang ‘, jawab Ibu Ridwan.
“Wah kok lauknya it uterus
to Mak??? Tidak ada kemajuan, tiap hari makannya it uterus, terutama makan
tempe, bosen mak….”, kata Ridwan sambil mengeluh.
“Ya besok saja bila kamu
sudah kerja , makannya yang enak-enak, yang penting kamu belajarnya yang giat
biar jadi pegawai negeri.”, kata Ibu Ridwan.
Begitulah cita-cita seorang
Ibu yang ada di desa-desa, pasti ingin anaknya menjadi pegawai negeri dan
begitulah dibilang sudah sukses katanya.
Pada malam hari ketika semua
keluarga kumpul-kumpul diruang tamu untuk menonton sinetron kesenangan.
Biasanya juga digunakan untuk mengobrol dan berdiskusi keluarga.
“ Pak kata guruku, besok
kalau pas kenaikan kelas, sekolahnya mau dipindah ke SD N 1 Jakenan Pak.
Katanya sekolahnya akan digabung, soalnya di SD 2 muridnya Cuma sedikit.”,kata
Ridwan.
“ Ya baik dong, berarti
makin banyak teman disana.”,kata Bapak.
“Tapi kan suasananya beda
Pak, di SD 1 kan tempatnya orang-orang kaya Pak”, kata Ridwan.
“ Ya jangan begitu, memang
kalau belum terjun langsung, kita ndak akan tahu apa yang terjadi sebenarnya.
Jadi jangan asal terima sebelum membuktikkanya.”,nasehat bapak.
“ Iya Pak , berarti Bapak
setuju dengan keinginan pihak sekolah???”, kata Ridwan sambil penasaran.
“ Bapak setuju-setuju saja,
asalkan demi kebaikan dan kemajuan kehidupan bangsa kita.’, jawab Bapak.
“ Baik Pak bila begitu “,
kata Ridwan sambil menggaruk-garuk kepalanya.
Lanjutan Coming soon....!!!
By Irwan Yudi
http://www.facebook.com/irwanyudijakenan.blueridertheultimatedjupiterz?ref=tn_tnmn
0 komentar:
Posting Komentar